Laporan Mikrobiologi


KUANTITAS MIKROBA, HITUNGAN MIKROSKOPIS LANGSUNG

Pendahuluan
     Pertumbuhan didefinisikan sebagai penambahan kuantitas sel dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, ukuran sel, berat atau massa, dan parameter lain. Istilah pertumbuhan kelompok mikroba lebih mengacu pada pertambahan jumlah sel, bukan mengacu pada perkembangan individu organisme sel (Febriyansari 2008)
      Mutu mikrobiologis dari suatu produk makanan ditentukan oleh jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat dalam bahan pangan. Mutu mikrobiologis ini akan menentukan ketahanan simpan dari produksi tersebut ditinjau dari kerusakan oleh mikroorganisme dan keamanan produk dari mikroorganisme ditentukan oleh jumlah spesies patogenik yang terdapat. Jadi kemampuan untuk mengukur secara tepat jumlah mikroorganisme yang umum terdapat dalam bahan pangan dan jumlah organisme spesifik yang berada dalam produk pangan merupakan dasar yang penting bagi mikrobiologi pangan (Buckle dkk 1985)
     Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut (Fardiaz 1992)
   Ada dua macam pengukuran yang digunakan untuk menghitung jumlah sel mikroba, yaitu perhitungan jumlah sel dan perhitungan massa sel. Perhitungan jumlah sel biasanya dilakukan untuk organisme bersel tunggal, sedangkan perhitungan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi juga untuk organisme berfilamen seperti jamur (Febriyansari 2008)
   Beberapa jenis perhitungan jumlah sel, yaitu perhitungan angka lempeng total (TPC) dan perhitungan mikroskopik langsung atau secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter.  Beberapa jenis perhitungan massa sel yang paling umum digunakan adalah pengukuran kekeruhan suspensi sel. Kekeruhan dapat dihitung dengan menggunkan alat colorimeter atau spectrophotometer (Febriyansari 2008)

Alat dan Bahan
      Alat-alat yang digunakan adalah mikroskop, pipet tetes, cover glass, counter dan haemacytometer, dan tissue.
Bahan-bahan yang digunakan adalah alkohol 75% dan suspensi bakteri saccharomyces cervisiae.

Prosedur
          Prosedur atau cara kerja dalam melakukan teknik hitungan mikroskopis langsung yang pertama adalah disiapkan mikroskop yang siap digunakan, kemudian dibersihkan permukaan bidang haemacytometer dengan alkohol 75%. Tahap dua, bidang haemacytometer diletakkan di meja objek mikroskop untuk menemukan kotak hitung terlebih dahulu. Setelah kotak hitung ditemukan, cover glass dibersihkan dengan alkohol 75% dan diletakkan di atas permukaan ruang hitung haemacytometer. Tahap berikutnya, suspensi bakteri yang terdapat di dalam erlenmeyer di pipet. Tahap akhir, ujung pipet yang berisi suspensi bakteri tersebut ditaruh pada ruang hitung haemacytometer, kemudian diamati dan dihitung jumlah sel pada lima bidang pandang yang telah ditentukan.

Data dan Hasil Pengamatan
            Setelah melakukan praktikum perhitungan mikroskopis langsung didapatkan total jumlah sel sebesar 4.5 × 106 sel/cm3 dengan perhitungan seperti tertera pada lampiran 1.
            Berikut hasil penentuan kotak hitung dengan bantuan mikroskop:
Gambar 1 Penentuan Kotak Hitung
Berikut hasil penemuan kotak hitung dengan bantuan mikroskop:
Gambar 2 Kotak Hitung yang Telah ditaruh Suspensi Bakteri

Pembahasan
         Kinetika pertumbuhan bakteri adalah kecepatan pertumbuhan bakteri yang berhubungan dengan kecepatan bakteri memetabolisasi atau menggunakan nutrisi yang tersedia. Bakteri memiliki kemampuan untuk menggandakan diri secara eksponensial dikarenakan sistem reproduksinya adalah pembelahan biner melintang, dimana tiap sel membelah diri menjadi dua sel. Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri disebut dengan “waktu generasi” (Febriyansari 2008)
           Perhitungan mikroskopik langsung memiliki keuntungan dan kelemahan, yaitu keuntungannya pelaksanaan cepat dan tidak memerlukan banyak alat dan kelemahannya tidak dapat membedakan sel yang hidup dengan sel yang mati serta sulit untuk menghitung sel yang ukurannya sangat kecil (Febriyansari 2008) Kelemahan dari perhitungan mikroskopik langsung dapat diatasi dengan menggunakan penambahan zat warna tertentu. Sedangkan perhitungan mikroskopik tidak langsung memiliki keuntungan akurasi yang tinggi dan kelemahannya membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup besar.
  Sebelum melakukan praktikum perlu dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Sterilisasi dilakukan terhadap semua peralatan yang digunakan beserta tangan praktikan. Hal pertama yang dilakukan pada penghitungan mikroskopik langsung adalah menyemprotkan alkohol ke meja dan tangan seseorang yang akan melakukan praktikum serta permukaan bidang haemacytometer dan cover glass yang harus dibersihkan dengan alkohol. Alkohol yang digunakan adalah alkohol 75%. Hal ini karena alkohol dengan konsentrasi 40-80% berguna sebagai disinfektan kulit dan mempunyai efesiensi antibakterial yang lebih baik. Alkohol dengan konsentrasi di atas 60% efektif terhadap virus, tetapi keefektifannya sangat dipengaruhi oleh jumlah bahan protein asing di dalam campuran. Protein asing itu bereaksi dengan alkohol, akibatnya keefektifan alkohol terhadap virus menjadi berkurang. Alkohol merupakan denaturan protein, suatu sifat yang terutama memberikan aktivitas antimikrobial pada alkohol. Di samping itu alkohol juga merupakan pelarut lipid sehingga dapat pula merusak membran sel. Selain itu, setelah alkohol disemprotkan ke tangan, sebaiknya tangan didiamkan terlebih dahulu. Hal ini karena alkohol sangat mudah terbakar bila ada api di dekatnya (Pelczar dan Chan 2005)
Peralatan yang digunakan seperti bidang haemacytometer dan cover glass harus dibersihkan karena pada saat diamati di bawah mikroskop alat harus bersih dan steril agar pengamatan terlihat jelas oleh mata dan mempermudah perhitungan mikroba.
Peralatan yang sangat penting digunakan yaitu mikroskop dan haemacytometer. Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra objek untuk mengamati rincian dari objek tersebut (Ardisasmita 2000) Penemuan kotak hitung dimulai dengan perbesaran 4 x 10, setelah ditemukan kotak-kotak yang belum terlalu jelas dipindahkan perbesaran 10 x 10. Hal ini karena perbesaran 4 x 10 menghasilkan gambar yang tidak terlalu jelas, sedangkan perbesaran 10 x 10 menghasilkan gambar yang terlihat jelas khususnya pada bagian kotak hitung yang paling dalam untuk digunakan dalam perhitungan jumlah sel bakteri.
Selain mikroskop alat yang penting lainnya adalah haemacytometer. Haemacytometer ialah perangkat atau alat yang berfungsi untuk perhitungan sel darah. Saat ini juga banyak digunakan untuk menghitung jumlah sel serta partikel mikroskopis lainnya. Haemocytometer tersebut ditemukan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari sebuah slide mikroskop kaca tebal dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar. Ruangan atau kamar tersebut diukir dengan laser grid tergores garis tegak lurus. Perangkat tersebut dibuat dengan hati-hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis diketahui dan kedalaman ruang tersebut telah diketahui. Oleh karena itu, alat tersebut berguna untuk menghitung jumlah sel atau partikel dalam suatu volume cairan tertentu, sehingga dapat menghitung konsentrasi sel dalam cairan secara keseluruhan (Kurniawan 2010).
Mikroorganisme yang dihitung oleh Haemocytometer ialah saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cervisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariot yang secara morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya. Dapat berkembang biak dengan membelah diri melalui “budding cell”. Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertubuhan sel. Penampilan mikroskopik mempunyai koloni bulat, warna kuning muda, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak, dan memiliki sel bulat dengan askospora 1-8 buah. Komposisi kimia saccharomyces cerevisiae terdiri atas protein kasar 50-52%, karbohidrat 30-37%, lemase 4-5%, dan mineral 7-8% (Ahmad 2005) Bentuk morfologi yang berbentuk bulat lonjong dibuktikan dengan pengamatan pada mikroskop pada praktikum kali ini saat penghitungan mikroskopis langsung.
Saat suspensi bakteri ditaruh pada ruang hitung Hemacytometer, perhitungan bakteri harus dilakukan secara cepat. Hal ini karena bakteri dapat tumbuh dengan sangat cepat sekitar 20 menit.

Simpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan di dapat jumlah sel pada suspensi bakteri saccharomyces cerevisiae sebesar 4.5 × 106 sel/cm3 . Perhitungan mikroskopis langsung tersebut dapat dihitung dengan menggunkan alat haemacytometer.

Daftar Pustaka
Ahmad R.Z. 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae untuk Ternak. Jurnal Wartazoa 15(1):49-55. Balai Penelitian Veteriner. Bogor.
Ardisasmita M.S. 2000. Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik. Jurnal Mikroskopi dan Mikroanalisis 3(1):25-29. Pusbangtek Informatika dan Komputasi – BATAN Kawasan PUSPIPTEK. Serpong.
Buckle K.A., Edwards, G.H. Fleet, dan H. Wooton. 1985. Ilmu Pangan (Terjemahan). Jakarta: Universitas Indonesia.
Fardiaz S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Febriyansari N. 2008. Penerapan Model Gompertz pada Pertumbuhan Bakteri L. acidophilus dan B. longum di Media Adonan Es Krim (Ice Cream Mix atau ICM) Jenis Standar. Skripsi Sarjana. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.
Kurniawan Sodikin . 2010, Haemocytometer. [terhubung berkala]. http://www.sodiycxacun.web.id/2010/08/haemocytometer.html#axzz1ZS1O7adR. [29 September 2011 : 16 :50]
Pelczar M.J. dan E.C.S. Chan. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Biokimia

Laporan Biokimia

Laporan Biokimia