Laporan Mikrobiologi
IDENTIFIKASI BAKTERI
(Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologis Bakteri)
Pendahuluan
Mikroorganisme terdiri dari
beberapa kelas. Bakteri dan yeast adalah contoh mikroorganisme. Mikroorganisme
dalam hidupnya melakukan aktivitas metabolisme. Metabolisme mikroorganisme
merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh mikroorganisme.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Dalam metabolisme mikroorganisme, energi fisik atau kimiawi dikonversi
menjadi energi melalui metabolisme mikrorganisme dan disimpan dalam
bentuk senyawa kimia yang disebut adenosine
5′ -triphospate (ATP) (Syamsudin
dkk 2008).
Beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa senyawa organik kompleks dapat dihidrolisis oleh enzim menjadi
senyawa-senyawa organik sederhana sehingga lebih mudah dimetabolisme sel
mikroorganisme. Enzim merupakan molekul biopolimer protein yang tersusun dari
serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan
tetap. Enzim berfungsi sebagai aktivator dalam reaksi biokimia dan bersifat
spesifik terhadap substrat sehingga mmpermudah proses pemutusan suatu rantai
kompleks tertentu. Setiap enzim memiliki daerah sisi ikatan yang dinamakn sisi
aktif. Dalam sisi aktif ini terdapat sisi ikatan yang memungkinkan substrat
memepunyai orientasi tetap membentuk iaktan komplek enzim-substrat, dan sisi
katalitik yang memungkinkan terjadinya reaksi yang dikatalisis. Reaksi yang
dikatalisis enzim dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu suhu, pH, konsentrasi
substrat, produk, serta keberadaan aktivator dan inhibitor (Syamsudin dkk 2008).
Karakterisasi morfologi bertujuan untuk mengamati baik
morfologi koloni maupun morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah
lolos seleksi. Ketika ditumbuhkan dalam media yang bervariasi, mikroorganisme
akan menunjukkan penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya.
Perbedaan ini disebut dengan karakterisktik kultur, yang digunakan sebagai
dasar untuk memisahkan mikroorganisme dalam kelompok taksonomik (Budiyanto
2008).
Setiap jenis spesies bakteri mempunyai
karakterisasi sifat biokimia dan fisiologi yang khas. Sifat-sifat ini dapat
dijadikan acuan dalam proses identifikasi. Oleh karena itu dalam praktikum kali
ini dilakukan uji enzimatik untuk mengetahui karakteristik sifat dari bakteri. Pengujian
secara fisiologis juga dapat dilakukan untuk mengelompokkan taksonomi
mikroorganisme termasuk taksonomi bakteri. Pengujian fisiologis terdiri dari
uji motilitas, uji katalase, uji oksidase, uji gelatin, dan uji
fermentatif/oksidatif. Selain kelima uji tersebut, dapat juga dilakukan
uji yang lain, yaitu dengan menggunakan uji hidrolisis pati, uji indol, uji methyl red, uji sitrat, dan uji
hidrolisis urea (Hadioetomo 1993).
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan ialah pembakar
spirtus, korek api, lap atau tissue, inkubator, spidol, label, ice-bath, gelas objek, tabung tertutup,
rak tabung, pipet tetes, dan jarum ose.
Bahan yang digunakan ialah alkohol 70%,
kertas cakram, reagen P-aminodimetyl
aniline oxalate 1%, koloni bakteri E.colli,
media O/F, paraffin, media SIM (Sulfida
Indol Motility), dan nutrien gelatin.
Prosedur
Uji
oksidase. Pertama, meja dan tangan dibersihkan dengan alkohol 70%,
kemudian dinyalakan pembakar spirtus. Selanjutnya, disiapkan dua buah gelas
objek yang bersih dan steril, kemudian diletakkan kertas ckram pada
masing-masing gelas objek. Salah satu kertas cakram dijadikan sebagai kontrol.
Selanjutnya, masing-masing kertas cakram ditetesi dengan reagen P-aminodimetyl aniline oxalate 1%,
kemudian diteteskan koloni bakteri ke salah satu kertas cakram yang tidak
dijadikan sebagai kontrol dengan menggunakan pipet tetes secara aseptis. Lihat perubahan
warna yang terjadi. Jika warna berubah menjadi merah marun maka hasil uji
positif, sedangkan bila tidak terjadi perubahan maka hasil uji negatif. Hasil
uji positif tertunda jika warna merah marun muncul antara 10-60 detik setelah
ditetesi sampel.
Uji
oxidatif / fermentatif. Pertama, meja dan tangan dibersihkan
dengan alkohol 70%, kemudian dinyalakan pembakar spirtus. Selanjutnya, disiapkan
dua tabung yang telah berisi media O/F, kemudian diambil koloni bakteri dengan
jarum ose dan diinokulasikan vertikal pada kedua tabung yang berisi media O/F
secara aseptis. Salah satu tabung ditambahkan paraffin cair 1 ml, kemudian
kedua tabung di inkubasi selama 24 jam. Hasil pengujian menandakan reaksi
oksidatif bila tabung yang tidak diberi paraffin berubah menjadi kuning,
sedangkan menandakan reaksi fermentatif bila tabung yang diberi paraffin
berubah mejadi kuning atau kedua tabung berubah warna menjadi kuning.
Uji
motilitas. Pertama, meja dan tangan dibersihkan dengan alkohol 70%,
kemudian dinyalakan pembakar spirtus. Selanjutnya, disiapkan tabung yang telah
berisi media SIM (Sulfida Indol Motility),
kemudian diambil koloni bakteri dengan jarum ose dan diinokulasikan vertikal
pada tabung yang berisi media SIM (Sulfida
Indol Motility) secara aseptis. Setelah itu, di inkubasi selama 24 jam.
Hasil uji motilitas bakteri diperlihatkan dengan adanya pertumbuhan pada
permukaan medium dan tidak hanya pada bekas tusukan.
Uji
gelatin. Pertama, meja dan tangan dibersihkan dengan alkohol 70%,
kemudian dinyalakan pembakar spirtus. Selanjutnya, disiapkan tabung yang telah
berisi nutrien gelatin, kemudian diambil koloni bakteri dengan jarum ose dan
diinokulasikan vertikal pada tabung yang berisi nutrien gelatin secara aseptis.
Setelah itu, di inkubasi pada suhu 37oC selama 2 malam satu hari,
kemudian dimasukkan dalam ice-bath.
Hasil uji gelatin yang tidak mengalami hidrolisa akan memebeku, sedangkan yang
terhidrolisa akan tetap cair atau menunjukkan reaksi positif.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan identifikasi
karakterisasi sifat biokimia dan fisiologis bakteri dengan beberapa macam uji,
didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 1 Hasil Uji
Oksidase Bakteri E.Colli (tidak ada
perubahan warna (-))
Gambar 2 Hasil Uji
O/F Bakteri E.Colli (a) Paraffin:
berubah warna menjadi kuning (+) (b) Non Paraffin: berubah warna menjadi kuning
(+)
Gambar 3 Hasil Uji
Motilitas Bakteri E.Colli (tidak adanya
pertumbuhan pada permukaan medium dan pada bekas tusukan (-))
Gambar 4 Hasil Uji
Gelatin Bakteri E.Colli (masih cair
pada suhu dingin (+))
Pembahasan
Uji
oksidase. Awal oksidase suatu substrat oleh jasad renik, hidrogen dipindahkan dari substrat
tersebut oleh enzim khusus yaitu dehidrogenase. Melalui kerja enzim pernafasan,
kemudian atom hidrogen tersebut dibawa ke penerima terakhir. Sebagai penerima
atom H dan electron terakhir adalah zat warna atau indicator oksidasi-reduksi.
Zat warna akan tereduksi dan berubah warna. Berdasarkan hasil percobaan,
diperoleh tidak terjadi perubahan warna pada kertas cakram yang menandakan
negatif mengandung enzim oksidase.
Uji
oxidatif / fermentatif. Media O/F merupakan salah satu media yag digunakan
untuk pengujian fisio-metabolisme suatu bakteri yaitu untuk mengetahui
kemampuan memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobik (oksidatif) dan
anaerobik (fermentatif). Hasil percobaan dengan menggunakan bakteri gram
negatif, diperoleh kedua tabung berubah warna menjadi
kuning yang berarti menandakan terjadi reaksi fermentatif. Hal ini tidak dapat
dipastikan jenis bakterinya, dikarenakan dalam tabel pengelompokkan bakteri
gram negatif (Cowan) tidak terdapat uji O/F yang menghasilkan hasil fermentatif
(F) dan shape dalam bentuk coccus (S). Akan tetapi, dapat dipastikan koloni
bakteri yang digunakan ialah E.colli,
karena dalam percobaan sudah diketahui jenis koloni bakteri yang digunakan dan
dalam hal ini penggunaan analisa dengan tabel Cowan hanya untuk memastikan
bakteri yang digunakan.
Uji
motilitas. Media SIM (Sulfida
Indo Motility) merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian
fisio-metabolisme suatu bakteri yaitu untuk mengetahui kemampuan membentuk
indol (produk hasil degradasi protein), ikatan sulfide dan motilitas atau
pergerakan bakteri. Hasil percobaan, diperoleh tidak adanya
pertumbuhan pada permukaan medium dan pada bekas tusukan yang menandakan
negatif terjadi pergerakan bakteri. Berdasarkan literatur, seharusnya E.colli termasuk bakteri motil, E.colli memiliki flagel yang bersifat
lateral yaitu peritrik dimana flagel tersebar dari ujung-ujung sampai pada
sisi. Rata-rata pergerakan bakteri E.coli
kira-kira 25 u per detik atau 10 cm per jam (Melliawati 2009). Bakteri motil
ialah bakteri yang bergerak dengan menggunakan flagel atau silia. Sel yang
bergerak dengan dorongan flagella akan bergerak lebih aktif. Jika suatu sel
tersebut motil, akan menciptakan jalur gerak yang tak beraturan. Flagella
merupakan struktur komplek yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk
flagelin yang membuat flagella berbentuk seperti tabung cambut dan protein
kompleks yang memanjang dinding sel dan membran sel untuk membentuk seperti
cambuk, flagella digunakan bakteri sebagai alat gerak (Pramono 2007).
Uji
gelatin. Prinsip dari uji ini ialah biakan diinokulasi pada media dengan cara menusukkan mikroba yangakan
diujikan sedalam ¾ bagian dari lapisan permukaan, kemudian diinkubasipada suhu 35oC selama 24 jam.
Jika media gelatin mencair, maka langkah selanjutnya dimasukkan dalam lemari es
selama 30 menit. Pencairan gelatin diamati, jika terdapat gelatin yang mencair
menunjukkan uji positif. Namun jika tidak mencair maka di inkubasi kembali selama
1 minggu pada suhu 35oC. Uji negatif jika setelah 1 minggu gelatin
tidak mencair sedikitpun (Lay 1994). Gelatin adalah protein yang diperoleh dari
hidrolisa kalogen yitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari hewan.
Gelatin akan terurai oleh jasad renik yang mempunyai enzim proteolitik. Larutan
gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila berada
dalam lemari es. Bila gelatin telah dihidrolisa oleh jasad renik akan tetap
bersifat cair meskipun berada dalam lemari es (Hadioetomo 1993). Berdasarkan
hasil percobaan, diperoleh nutrien gelatin masih mencair pada
suhu dingin yang menandakan positif terhidrolisa.
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, diperoleh pada uji oksidase tidak terjadi perubahan warna pada
kertas cakram yang menandakan negatif mengandung enzim oksidase. Uji O/F
diperoleh kedua tabung berubah warna menjadi kuning yang berarti
menandakan terjadi reaksi fermentatif dan jenis bakterinya ialah E.colli. Uji motilitas diperoleh tidak
adanya pertumbuhan pada permukaan medium dan pada bekas tusukan yang menandakan
negatif terjadi pergerakan bakteri. Uji gelatin diperoleh nutrien gelatin masih
mencair pada suhu dingin yang menandakan positif terhidrolisa.
Daftar Pustaka
Budiyanto M.
2008. Klasifikasi Mikroorganisme.
Malang: umm press.
Hadioetomo
RS. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Lay BM. 1994. Analisis
Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Melliawati R.
2009. Escherichia Coli dalam Kehidupan Manusia. Jurnal Biotek 4(1):10-14. Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI.
Bogor.
Pramono H. 2007. Penggolongan
Mikroba. Bandung: Kurnia.
Syamsudin,
S. Purwati, dan A. Taufick. 2008. Efektivitas Aplikasi Enzim dalam Sistem
Lumpur Aktif pada Pengolahan Air Limbah Pulp dan Kertas. Jurnal Berita Selulosa 43(2):83-92 ISSN 0005 9145. Balai Besar Pulp
dan Kertas. Bandung.
Comments
Post a Comment