Posts

Laporan Kimia Industri

Image
PENGUJIAN KUALITATIF BAHAN BERBAHAYA DALAM MARGARINE Pendahuluan Pangan pada umumnya memiliki kelemahan dalam hal keamanannya terhadap bahaya biologi atau mikrobiologi, kimia, dan fisika. Adanya bahaya atau cemaran tersebut seringkali terdapat dan ditemukan karena rendahnya mutu bahan baku, teknologi pengolahan, belum diterapkannya praktek sanitasi dan hiegene, dan kurangnya kesadaran pekerja maupun produsen yang menangani pangan. Bahaya kimia pada umumnya disebabkan oleh adanya bahan kimia yang dapat menimbulkan terjadinya intoksitasi. Bahan kimia penyebab keracunan diantaranya logam berat (Usmiati 2007). Magarine merupakan salah satu produk pangan yang merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama. Margarine juga merupakan emulsi air dalam minyak dengan persyaratan tidak kurang dari 80% lemak. Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau nabati. Karena minyak nabati pada umumnya berbentuk cair, maka harus dihid

Laporan Mikrobiologi

Image
KUANTITASI MIKOBA, PENGHITUNGAN TIDAK LANGSUNG (Teknik Pencawanan Untuk Menghitung Sel Hidup) Pendahuluan         Mutu mikrobiologis dari suatu produk makanan ditentukan oleh jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat dalam bahan pangan (Buckle dkk 1985). Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut (Fardiaz 1992)             Ada dua macam pengukuran yang digunakan untuk menghitung jumlah sel mikroba, yaitu perhitungan jumlah sel dan perhitungan massa sel. Perhitungan jumlah sel biasanya dilakukan untuk organisme bersel tunggal, sedangkan perhitungan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi juga untuk organisme berfilamen seperti jamur (Febriyansari 2008)             Perhitungan untuk menghitung jumlah sel terdiri dari berbagai macam cara. Salah satunya ialah hitungan mikroskopik tidak langsung dengan meto

Laporan Mikrobiologi

Image
ISOLASI DAN MORFOLOGI JAMUR Pendahuluan Jamur merupakan suatu kekayaan alam yang banyak terdapat di Indonesia. Jamur telah banyak digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai bahan makanan dan untuk obat-obatan (Darwis dan Franciska 2013). Jamur ialah organisme yang mempunyai inti, spora, tidak berklorofil, dinding sel terdiri atas selulosa, khitin atau kombinasi keduanya, berbentuk filamen atau benang-benang bercabang yang bersekat atau tidak bersekat. Benang-benang pada jamur ini disebut hifa. Hifa terdiri atas sel-sel yang berinti satu (uninukleat) atau dua (binukleat). Hifa jamur menyatu membentuk kumpulan hifa yang disebut miselium (Aryantha dan Rahmat 1999). Berdasarkan fase perkembangannya, dikenal tiga macam miselium, yaitu miselium primer, sekunder, dan tersier. Jamur dapat membentuk miselium dan berbagai bentuk spora. Hal ini dipisahkan berdasarkan spora seksualnya, sebagai   contoh   Ascomycetes membentuk spora seksual dalam struktur terte